ANALISIS BERITA NASIONAL
Kamis 22
Maret 2018, 10:40 WIB
Tarif Diturunkan, Driver Gojek
di Solo Demo dan Mogok 3 Hari
Bayu Ardi
Isnanto - detikNews
Demo driver
Gojek di Solo. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Ribuan sopir ojek daring Go-Jek
dari Solo dan sekitarnya menggelar aksi unjuk rasa hari ini. Mereka memprotes
kebijakan PT Go-Jek Indonesia (GI) yang menurunkan tarif tanpa sosialisasi.
Demonstrasi digelar di Jalan Proklamasi, kawasan Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (22/3/2018). Para demonstran memulai aksi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Massa lalu membentangkan spanduk berisikan protes, seperti 'Kami bukan sapi perah', 'Kami bukan kelinci percobaan', dan 'Tarif Kejam'. Setelah berorasi, mereka melakukan aksi longmarch menuju kantor perwakilan Go-Jek di Sukoharjo.
Adapun
penurunan tarif berlaku untuk layanan Go-Ride. Tarif diturunkan dari Rp 8 ribu
untuk jarak pendek, menjadi Rp 5 ribu.
"Biasanya
Rp 8 ribu, tiba-tiba diturunkAn jadi Rp 5 ribu. Itu masih dipotong Go-Pay Rp 1
ribu, jadinya Rp 4 ribu," kata koordinator lapangan, Budi Lestari.
Demo driver Gojek di Solo. Foto:
Bayu Ardi Isnanto/detikcom
|
Para sopir mengaku telah bernegosiasi dengan kantor perwakilan Go-Jek Solo,
namun tidak ada hasil karena merupakan kebijakan kantor pusat. Mereka juga
berencana melakukan aksi mogok kerja selama 3 hari.
Menurutnya,
kebijakan itu baru diterapkan di Solo. Jika di Solo berhasil, imbuh dia,
kebijakan itu akan diterapkan di kota-kota lain.
"Solo
ini kota kecil tapi kami bergerak karena penurunan tarif yang tidak manusiawi.
Bayangkan sekarang berapa harga bensin? Nasi bandeng Rp 2 ribu, es teh Rp 2
ribu. Saat ini kami Solo bergerak dan kami menolak," ujar dia.
(sip/sip)
(sip/sip)
ANALISIS 5W + 1H
1. What
Peristiwa
apa yang sedang terjadi dan diberitakan?
Peristiwa
yang dipaparkan dalam berita tersebut adalah dimana aksi demonstrasi para
driver Gojek karena adanya penurunan tarif 50% dari tarif awal mereka, yang
dimana dalam penurunan tarif tersebut tidak ada suatu sosialisasi terlebih
dahulu yang dilakukan oleh PT.Go-Jek Indonesia.
2. Where
Dimana
peristiwa itu berlangsung?
Demonstrasi
tersebut dilakukan oleh ara driver Gojek Solo dan sekitarnya di Jalan
Proklamasi, kawasan Solo Baru, Sukoharjo.
3. When
Kapan
peristiwa itu terjadi?
Demonstrasi
para driver Gojek itu terjadi sejak pada hari Kamis, 22 Maret 2018.
4. Who
Siapa saja
yang terlibat dalam aksi demonstrasi permasalahan tersebut?
Yang
terlibat tentunya para driver Gojek di daerah Solo dans sekitarnya, dan
penyebab adanya aksi ini karena kebijakan pihak manajemen PT. Go-Jek Indonesia.
5. Why
Mengapa
peristiwa itu dapat terjadi?
Karena para
driver tidak setuju terhadap kebijakan PT.Go-Jek Indonesia yang menurunkan
tarif mereka 50% dari tarif awal mereka. Karena ketidaksetujuan mereka terhadap
kebijakan baru yang ada, mereka para driver pun menunjukkan aksi demonstrasi
menolak kebijakan tersebut yang menurut mereka kebijakannya tidak manusiawi dan
tidak adil.
6. How
Bagaimana peristiwa
itu terjadi?
Para driver
Gojek itupun melakukan aksi demonstrasi diawali dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan mereka membentangkan spanduk berisikan protes, seperti 'Kami
bukan sapi perah', 'Kami bukan kelinci percobaan', dan 'Tarif Kejam'. Setelah
berorasi, mereka melakukan aksi longmarch menuju kantor perwakilan Go-Jek di
Sukoharjo. Mereka juga melakukan mogok kerja, dengan cara offline dari aplikasi
mereka dan berhenti menarik penumpang menggunakan aplikasi Gojek (online). Namun
masih ada beberapa driver Gojek yang menarik penumpang namun tidak menggunakan
aplikasi.
ANALISIS NEWS VALUE
1. Significance:
Berita ini termasuk berita yang signifikan karena merupakan berita penting bagi
masyarakat Solo dan sekitarnya untuk tidak meng-order gojek terlebih dahulu
sementara ini sampai demo/ permasalahan antara driver gojek dengan kebijakan
yang dibuat oleh PT. Go-jek Indonesia (GI) menemukan titik terang.
2. Timeliness:
Berita ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan di daerah Solo dan sekitarnya
khususnya, karena banyak sekali penumpang Gojek yang tidak dapat meng-order
Gojek sejak hari Kamis dan harus meng-order driver secara offline (tidak menggunakan
aplikasi). Atau tidak dapat menggunakan aplikasi Gojek sementara ini. Akibatnya
calon penumpang Gojek kesulitan, karena aplikasi inilah yang membantu dengan
cepat ketika ingin berpergian ke suatu tempat.
3. Proximity:
Berita ini mempengaruhi ketertarikan pembaca terutama masyarakat di daerah Solo
dan sekitarnya. Karena berita ini merupakan berita yang terjadi di daerah Solo
dan sekitarnya.
4. Magniude:
berita tentang aksi demonstrasi para driver Gojek lebih menarik perhatian
masyarakat, karena pada dasarnya Gojek sudah banyak mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia untuk menjadi driver dan juga memudahkan masyarakat
dalam berpergian bermodalkan ponsel saja tanpa harus susah payah.
5. Human
interest: berita inipun mengandung nilai kemanusiaan, dimana menarik simpati
masyarakat untuk menyadari betapa rendahnya tarif yang didapatkan driver
sesudah adanya kebijakan baru dari PT. Go-Jek Indonesia (GI). Ibarat untuk
makan dan minum mereka sekali saja masih belum cukup.
6. Conflict:
berita ini memaparkan permasalahan perbedaan pendapat antara driver Gojek
dengan kebijakan PT.Gojek Indonesia (GI) yang dimana kebjakan tersebut ialah
penurunan tarif tanpa sosialisasi, dan dapat dikatakan sangat tidak manusiawi
karena penurunan tersebut mencapai 50% dari tarif awal. Dari 8 ribu, terpotong
seribu untuk gopay dan diturunkan lagi menjadi 4 ribu.
7. Prominance:
dalam berita ini dapat kita ketahui bahwa aplikasi Gojek sudah tidak asing lagi
di telinga kita. Dan karena adanya Gojek inilah semua perjalanan dapat ditempuh
dengan mudah, sampai sekarang Driver Gojek terus bertambah, sehingga keberadaan
ojek online ini semakin dikenal masyarakat.
SO WHAT???
Jadi, berita
ini adalah berita yang menarik karena di jaman sekarang teknologi canggih yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan aktivitasnya, dan aplikasi
Gojek sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Khususnya transportasi dalam
berpergian, dengan Go-Jek atau ojek online semua bisa lebih cepat dan efisien.
Tidak hanya berpergian bahkan dalam membeli makanan. Jadi dengan adanya berita
aksi demonstrasi yang mengakibatkan para driver Gojek di Solo dan sekitarnya
sangat menyita perhatian banyak orang, untuk mengetahui apa yang menjadi
penyebab para driver Gojek melakukan aksi tersebut.
Efek adanya
peristiwa aksi demonstrasi itu bagi para driver sendiri berharap agar mereka
lebih diperhatikan dan diperlakukan manusiawi dengan menolak adanya kebijakan
penurunan tarif yang tidak sesuai. Diharapkan pula PT. Gojek Indonesia tidak
memberlakukan kebijakan yang tidak mendapat kesepakatan bersama dengan baik. Sedangkan
efek yang ditimbulkan untuk masyarakat khususnya pengguna Gojek akan kesulitan
pada saat itu karena aplikasi Gojek terutama Goride yang tidak bisa digunakan,
sedangkan mereka hendak berpergian menggunakan gojek karena lebih mudah, cepat,
praktis dan efisien.
Dapat disimpulkan,
karena adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para Driver Gojek daerah
Solo dan sekitarnya itupun dilaksanakan akibat kebijakan PT. Gojek Indonesia tentang
adanya penurunan tarif 50% dari tarif sebelumnya, yang dimana kebijakan tidak
disosialisasikan terlebih dahulu sehingga pantas saja para Driver tersebut
menggalakkan aksi demo karena ketidaksetujuannya. Mereka tidak terima dijadikan
kelinci percobaan terkait kebijakan itu, karena menurut mereka kebijakan itupun
tidak adil dan tidak manusiawi. Dari tarif 8 ribu diturunkan 50%nya menjadi 4
ribu, hanya untuk sekali makan merekapun tidaklah cukup. Penurunan tarif untuk
para driver Gojek pada layanan Go Ride itupun ditolak oleh mereka dengan aksi
demonstrasi tersebut.
MENURUT SAYA...
Peristiwa
yang terjadi ini pantas diberitakan karena dapat menjadi suatu bentuk pengertian
kepada masyarakat khususnya pengguna/pengorder Gojek agar tidak melakukan order
aplikasi Gojek pada saat itu sampai semuanya benar-benar kembali seperti
semula. Sebagai informasi untuk masyarakat khususnya daerah Solo dan sekitarnya
untuk memaklumi dan mengerti akan adanya permasalahan antara para Driver Gojek
mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan PT. Gojek Indonesia yang
melakukan percobaan kebijakan tersebut di daerah Solo dan sekitarnya.
Komentar
Posting Komentar