PERAN & FUNGSI PR BESERTA STUDI KASUS


DASAR - DASAR PUBLIC RELATION
PERAN&FUNGSI PR BESERTA STUDI KASUS


Pengertian Public Relation
Secara umum: Public Relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.

Peran Public Relation
1.   Expert Prescriber
Expert prescriber adalah seorang yang menjalankan peran seperti seorang konsultan. Ia adalah seorang yang dapat dipercaya untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Praktisi yang berperan sebagai expert prescriber akan mengidentifikasikan masalah, mengembangkan rancangan program, dan memegang tanggung jawab penuh dalam implementasi program yang telah dirancangnya itu.
      2.  Communication Fascilitator
Fungsi praktis adalah sebagai penghubung, interpreter, dan mediator antara organisasi dengan publiknya. Peran ini mencoba memelihara komunikasi dua arah yang efektif dan memfasilitasi pertukaran informasi dengan menciptakan dan memelihara saluran-saluran media komunikasi yang diperlukan. Beberapa indikator peran communication fascilitator adalah menjaga agar pihak manajemen mendapat informasi baru, melakukan audit komunikasi, dan melaporkan setiap hasil survei opini public.
      3.  Problem Solving Fascilitator 
      Praktisi yang menjalankan peran ini bekerja besama-sama dengan para manajer untuk memecahkan masalah. Praktisi PR menjadi bagian dari tim strategis. Hal ini bisa terjadi bila praktisi PRmampu mempergunakan dan menunjukkan keterampilan dan nilai dirinya dalam membantu manajemen dalam memecahkan masalah. Beberapa indikator peran sebagai problem solving fascilitator yaitu memenuhi kebutuhan akan perencanaan PR yang sistematis, meningkatkan partisipasi, dan beroperasi sebagai katalis. 
      4.  Communication Technician
Praktisi PR memiliki peran  yang pada umumnya, pekerjaan yang dilakukan antara lain, menulis, mengedit, membuat press release, website, annual report, mempersiapkan pidato dan pekerjaan teknis lainnya. Syarat yang diperlukan bagi seorang communication technician adalah kreatif, artistik dan mempunyai keterampilan teknis. Beberapa indikator peran communication technician adalah menulis materi-materi PR, mengedit untuk pengecekan bahasa, dan melakukan aktivitas fotografi dan desain grafis.

Contoh kasus : Krisis Pizza Hut dan Magurame Udon 
Kasus ini terjadi pada pertengahan tahun 2016 lalu. Terkait masalah yang menjerat PT Sriboga
Marugame dan PT Sarimelati Kencana, dimana kedua perusahaan tersebut adalah perusahaan yag membawahi Pizza Hut dan Magurame Udon. Kasus tersebut dimulai ketika pada tanggal 4 September 2016 tim investigasi gabungan BBC dan Tempo memperoleh kiriman berkas dari salah seorang mantan petinggi Sriboga Food Group yang membocorkan adanya praktik penggunaan makanan yang telah melampaui masa kedaluwarsa di sebuah jaringan restaurant internasional.
Berdasarkan pemberitaan oleh BBC Indonesia, PT Sriboga Muragame Indonesia menyangkal dugaan perpanjangan masa simpan tidak sah tersebut. Kepada Tim BBC-Tempo yang mendatangi kantornya, Presiden Direktur Sriboga Raturaya, induk Sriboga Food Group, Alwin Arifin – mengaku bahwa dia telah diperiksa polisi beberapa kali, namun menyebut dugaan itu tidak benar dan bahkan merupakan fitnah.
Ketika pemberitaan mulai menyebar dan masuk ke berbagai media sosial, Pihak Pizza Hut & Marugame Udon kemudian melakukan beberapa langkah-langkah PR antara lain Standby Statement, Press Conference yang diadakan di Hotel Sultan pada hari Minggu 4 September 2016, serta Media Visit di pabrik Pizza Hut.

Analisis
Kasus Pizza Hut tersebut bisa dikaitkan dengan beberapa teori. Yaitu teori dari Dozier, serta dapat juga dianalisis dengan teori dari Grunig dan Hunt. Jika dianalisis menggunakan teknik Dozier, Pizza Hut telah meletakkan PR pada peran Problem Solving Facilitator. Dimana dalam kasus ini, PR dari Pizza Hut di haruskan untuk menemukan celah dan mengambil langkah untuk menyelasaikan kasus yang sedang menjerat perusahaannya. PR Pizza Hut tidak hanya menjadi juru bicara dari perusahaan, namun juga merancang agenda – agenda yang bertujuan untuk memecahkan masala yang sedang terjadi. 
Dalam memenuhi peran sebagai Problem Solving Facilitator, maka PR dari Pizza Hut secara tidak langsung juga telah memenuhi peran sebagai Communication Facilitator. Dimana dalam kasus ini, PR menjadi jembatan antara perusahaan dengan public dan media. Contohnya dengan menjadi juru bicara mewakili perusahaan.
Melihat segala langkah yang telah diambil dari perusahaan tersebut, dapat ditemukan suatu pola dalam kegiatan komunikasinya. Model Public Relation terdapat dalam teori yang dikemukakan oleh Grunig dan Hunt. Dalam teorinya, Grunig dan Hunt membagi PR kedalam empat model. Yaitu Press Agentry, Public Information, Dua arah asimetris, dan dua arah simetris.
Dua arah asimetris. Kiranya model tersebut adalah model yang digunakan oleh pizza hut dalam menangani kasus ini. Model dua arah asimetris menitikberatkan pada segala cara persuasi yang dapat memicu transaksi hingga popularitas dengan tujuan agar tetap memposisikan public sebagai pihak yang harus berubah sesuai dengan perusahaan. Model ini dapat dibuktikan dengan melihat tindakan – tindakan yang dilakukan pizza hut dalam menangani kasusnya. Lebih cenderung bersifat penolakan tanpa adanya komunikasi dua arah yang harmonis.

Peran PR pada kasus ini adalah:
      1. Expert Prescriber : mengidentifikasikan adanya masalah praktik penggunaan makanan yang telah   melampaui masa kedaluwarsa di sebuah jaringan restaurant internasional.
      2. Communication Fascilitator : PR menjadi jembatan antara perusahaan dengan public dan media. Contohnya dengan menjadi juru bicara mewakili perusahaan.
3. Problem Solving Fascilitator : PR dari Pizza Hut di haruskan untuk menemukan celah dan mengambil langkah untuk menyelasaikan kasus yang sedang menjerat perusahaannya. PR Pizza Hut tidak hanya menjadi juru bicara dari perusahaan, namun juga merancang agenda – agenda yang bertujuan untuk memecahkan masala yang sedang terjadi. 

Namun pada kasus dari sumber tersebut, terdapat adanya kekurangan peranan seorang Communication Technician yang menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM "STATE OF PLAY" dan 9 ELEMEN JURNALISTIK

PORSHUT AGENDA TAHUNAN MAHASISWA UGM